Ketahui Asal Usul Cincin Nikah dan Perkembangannya

04 August 2022 | 11:12 WIB
Ketahui Asal Usul Cincin Nikah dan Perkembangannya image

Cincin nikah adalah benda yang sangat istimewa bagi pasangan suami istri.

Dalam banyak budaya cincin nikah melambangkan komitmen antar dua pasangan yang bermakna sakral.

Bagaimana asal usul cincin nikah sampai bisa dianggap demikian?

Sebenarnya, tradisi ini memiliki sejarah yang panjang jika ditilik ke belakang.

Namun,  kami rangkum dalam penjelasan di bawah ini!

Asal Usul Cincin Nikah Bermula dari Tradisi Kuno Mesir

Bermula di Mesir kuno, Firaun adalah yang pertama kali memakai cincin perlambang keabadian yang dikenal sebagai cincin Ouroboros.

Cincinnya berbentuk melingkar dan mencerminkan bentuk matahari dan bulan, dewanya orang-orang Mesir.

Cincin tersebut menampilkan bentuk tubuh ular yang menelan ekornya sendiri.

Lalu, muncul Alexander Agung, penakluk Mesir, yang kemudian mengadopsi tradisi memberikan cincin berbentuk Eros dan Cupid kepada pasangan sebagai lambang pengabdian.

Awalnya cincin yang dipakai terbuat dari besi dan tembaga. Sampai akhirnya material emas mulai digunakan untuk membuat cincin.

Sebab, material tersebut dipandang sebagai benda mewah juga merupakan bentuk pujian terhadap wanita cantik.

Orang Mesir kuno memakai cincin di jari manis tangan kiri.

Mereka percaya bahwa jari manis adalah urat cinta yang mengarah langsung ke jantung.

Bangsa Romawi pun mengadopsi kepercayaan ini.

Bahkan, hingga saat ini tradisi memakai cincin nikah di jari manis kiri masih tetap dilakukan.

Evolusi Cincin Nikah di Zaman Medieval dan Renaissance

Cincin nikah yang dulunya polos berevolusi semakin cantik dengan ditambahkannya batu-batu berharga sebagai hiasannya.

Di mulai dari abad pertengahan, batu safir, ruby, dan permata lainnya mulai banyak digunakan pada cincin-cincin nikah oleh pasangan.

Batu-batu ini mempunyai makna tersendiri.

Safir melambangkan surga, sedangkan batu ruby melambangkan gairah.

Sementara itu, batu permata melambangkan kekuatan yang tidak terkalahkan.

Motifnya pun menjadi lebih variatif.

Di abad ini juga cincin fede dan potret Romawi adalah yang paling populer. 

Bergeser ke tahun berikutnya, muncul cincin berbentuk gimmel di mana terdapat motif pita yang saling terkait.

Ketika pasangan masih berstatus tunangan, mereka hanya mengenakan pita.

Baru saat upacara pernikahan, mereka mengenakan cincin dengan motif gimmel yang berbentuk dua tangan saling menggenggam.

Tahun 1600-an muncul cincin motif Claddagh yang merupakan perkembangan dari cincin fede.

Cincin gimmel berbentuk Claddagh memiliki ciri khas dua tangan sebagai penyangga batu permata.

Lalu, pada masa Renaissance, cincin Poesy yang giliran populer di kalangan masyarakat.

Cincin seperti ini memiliki tulisan di luar pita cincin.

Perkembangan Cincin Nikah dan Cincin Tunangan Zaman Sekarang

Pada abad pertengahan di Inggris, prosesi pernikahan itu sederhana.

Seorang pria menawarkan cincin kepada wanita yang nanti jika disambut, berarti itu menandakan ia menerima ajakan untuk menikah.

Namun, kemudian muncul kebingungan mengenai legitimasi pernikahan.

Pasalnya bisa saja salah satu pasangan menyangkal pernikahan dengan berkata bahwa dia tidak menerima cincin pemberian seorang pria.

Jadi, di abad ke-12, gereja membuat pernyataan bahwa pernikahan adalah sakramen suci dan untuk melakukan upacaranya harus ada pendeta dan saksi.

Selain itu, sudah menjadi aturan bahwa pria yang memberikan cincin kepada wanita berarti bermaksud untuk bertunangan dan akan menikahi perempuan tersebut kelak.

Jadi, di zaman dulu cincin tidak selalu menandakan pernikahan, tapi sebagai simbol pengikat.

Nah, karena hal ini, muncul dugaan bahwa cincin tunangan dan cincin kawin itu berbeda.

Menurut kodifikasi gereja, cincin tunangan adalah perhiasan yang lebih pribadi, sedangkan cincin nikah adalah perhiasan yang disetujui oleh gereja.  

Di zaman sekarang, cincin tunangan dan cincin nikah dibedakan menjadi beberapa hal, di antaranya cincin tunangan diberikan saat lamaran, sedangkan cincin nikah diberikan saat akad.

Cincin tunangan juga bisa dipakai oleh pria dan wanita atau hanya dipakai oleh wanita saja.

Baru saat prosesi akad nikah, pria dan wanita mengenakan cincin sepasang.

Cincin tunangan juga bisa dipakai di jari manis kiri atau kanan, tergantung dari tradisi yang berlaku di setiap daerah atau negara.

Sedangkan cincin nikah sebagian besar dipakai di jari manis kanan.

Itu dia asal usul cincin nikah secara singkat. Urusan cincin nikah, tidak perlu repot mencari lagi.

Serahkan saja pada Adelle Jewellery, toko perhiasan terpercaya dan bersertifikasi.

Temukan beragam koleksi cincin nikah terbaik untuk mengekspresikan cinta dan komitmen Anda dan pasangan hanya dengan mengunjungi website atau offline store Adelle Jewellery sekarang juga!